Dua dasawarsa lalu, pizza masih jadi udapan kalangan berduit. Tapi kini, makanan sehari-hari orang Italia itu, sudah bukan lagi makanan elit. Ragam pizza seperti Meat Lover, Vista, American Favourite, Chicken Mushrom, Chicken Baberque, Beef Baberque, Beluxe, Subrime dan banyak lagi, makin mudah ditemukan di berbagai resto atau kedai.
Begitu pizza jadi makanan populis di sini, kedai-kedai pizza mulai menjamur di sudut-sudut kota. Dan kenyataannya, pembelinya memang tak pernah menyurut. Dengan laris manisnya makanan ini, tentu ini juga peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan.
Nah, bagi Anda yang tertarik memanfaatkan peluang tersebut tapi belum pengalaman, simaklah pengalaman Muhammad Fathoni membesarkan usaha pizza untuk kalangan konsumen kebanyakan itu.
Empat tahun silam, berbekal pengalaman kerja di restoran sejak 1990, Fathoni memulai usaha pizza gerobak di Sidoarjo, Jawa Timur. Nama usahanya Doremi Pizza. Meski cuma jualan di gerobak dorong, modalnya lumayan juga, mencapai Rp 30 juta. Sajian menunya saat itu pun masih sederhana. Cuma satu jenis pizza saja. Tapi ternyata laris manis.
Fathoni pun makin bersemangat. Ia kemudian menciptakan jenis-jenis pizza yang lain. Dan kini, setelah empat tahun berjalan, isi pizza racikan Fathoni sudah sepuluh macam. Rasanya, ujar Fathoni, juga sangat Indonesia. Tak hanya itu, empuknya roti pizza Fathoni bisa bertahan lebih lama. "Rasanya lain dari pizza kebanyakan," katanya, kepada KONTAN, Kamis (29/5).
Harga pizza Fathoni juga murah meriah. Separoh dari harga pizza kebanyakan. Untuk pizza ukuran kecil, dia membanderolnya seharga Rp 11.000, ukuran sedang Rp 18.000, dan ukuran besar cuma Rp 34.000.
Omset Rp 400.000
Saat ini, Fathoni sudah mempunyai lima outlet. Dia mengaku, omset per outletnya mencapai Rp 500.000 hingga Rp 1,2 juta per hari. Anda tergiur dengan omset itu? Kalau, ya, jalannya mudah. Karena Fathoni sudah menawarkan kemitraan sejak dua tahun lalu.
Fathoni menjanjikan keuntungan yang lumayan bagi calon mitra Doremi Pizza. Untuk calon mitra pun tak perlu khawatir, karena Fathoni mengaku sudah memiliki 15 outlet mitra. Yang terbanyak berada di Jawa Timur, sebanyak 13 outlet, di Jakarta satu outlet, dan Cibinong satu outlet.
Fathoni menawarkan dua tipe kemitraan. Pertama, kemitraan Doremi Pizza Gerobak. Modalnya cukup Rp 25 juta. "Dari kemitraan itu, mitra akan mendapat fasilitas lisensi lima tahun, gerobak, peralatan lengkap seperti kulkas, oven, gas, serta bahan produk awal berupa roti, seragam dan media promosi," kata pria 45 tahun itu.
Kedua, kemitraan Doremi Pizza Mini Cafe yang biasa ada di foodcourt. Untuk yang ini, modalnya Rp 50 juta. Mitra akan mendapat meja konter panjang, neon box, freezer, peralatan lengkap dan produk awal. "Untuk minicafe, menu tidak terbatas pada pizza. Ada tambahan steak, spaghety dan burger," imbuhnya melengkapi.
Dia menerapkan fee royalti 4 persen dari penjualan kotor per bulan. Mitra juga wajib ikut standar operasional prosedur yang ditetapkan, seperti audit keuangan per dua minggu. Fathoni menjamin mitra bisa balik modal dalam sembilan bulan. Sebagai gambaran, dia memperkirakan omset Doremi Pizza Gerobak Rp 400.000 per hari dan Mini Cafe Rp 800.000 hari.
Dasar perhitungannya, outlet-outlet yang sudah jalan saja omsetnya mencapai Rp 500.000 hingga Rp 1,2 juta per hari. Kalau Anda tidak yakin, sebaiknya cek pasar dulu.Sumber : KOMPAS.COM
wah jd kepingin bisnis pizza jg,trims infony :)
BalasHapus